Sabtu, 12 November 2011

Keutamaan Ramadhan

“Ramadhan telah tiba... Ramadhan telah tiba... Hore! Hore! Hore!” ^^(Teman-teman tentu ingat ini diadopsi dari lagu apa, kan...) Mengapa kita bisa merasa begitu gembira ketika Ramadhan datang? Siapa tuh “Ramadhan”? Kok dateng gak pake ketuk pintu dulu (?). Ya jelas dong, bahkan seluruh umat muslim di dunia bersiap-siap menyambut si Ramadhan ini sebelum Ramadhan ‘ketuk pintu’ hehe... Yuk kenalan sama si Ramadhan! ^^

1. Ramadhan adalah Bulan Diturunkannya Al Qur’an
Ibnu Katsir rahimahullah tatkala menafsirkan surat Al-Baqarah ayat 185 mengatakan, ”(Dalam ayat ini) Allah Ta’ala memuji bulan puasa–yaitu bulan Ramadhan- dari bulan-bulan lainnya. Allah memuji demikian karena bulan ini telah Allah pilih sebagai bulan diturunkannya Al Qur’an dari bulan-bulan lainnya. Sebagaimana pula pada bulan Ramadhan ini Allah telah menurunkan kitab ilahiyah lainnya pada para Nabi ’alaihimus salam.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 2/179)

2. Setan-setan Dibelenggu, Pintu-pintu Neraka Ditutup, dan Pintu-pintu Surga Dibuka Ketika Ramadhan Tiba
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ”Apabila Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan pun dibelenggu.” (HR. Bukhari no. 3277 dan Muslim no. 1079, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)
Al Qodhi ‘Iyadh mengatakan, “Hadits di atas dapat bermakna, terbukanya pintu surga dan tertutupnya pintu Jahannam dan terbelenggunya setan-setan sebagai tanda masuknya bulan Ramadhan dan mulianya bulan tersebut.” Lanjut Al Qodhi ‘Iyadh, “Juga dapat bermakna terbukanya pintu surga karena Allah memudahkan berbagai ketaatan pada hamba-Nya di bulan Ramadhan seperti puasa dan shalat malam. Hal ini berbeda dengan bulan-bulan lainnya. Di bulan Ramadhan, orang akan lebih sibuk melakukan kebaikan daripada melakukan hal maksiat. Inilah sebab mereka dapat memasuki surga dan pintunya. Sedangkan tertutupnya pintu neraka dan terbelenggunya setan, inilah yang mengakibatkan seseorang mudah menjauhi maksiat ketika itu.”

3. Terdapat Malam yang Penuh Kemuliaan dan Keberkahan
Pada bulan ramadhan terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan yaitu lailatul qadar (malam kemuliaan). Pada malam inilah—10 hari terakhir di bulan Ramadhan—Al Qur’anul Karim diturunkan (QS Al Qadr: 1-3 dan Ad Dukhan: 3). Yang dimaksud malam yang diberkahi di sini adalah malam lailatul qadr. Inilah pendapat yang dikuatkan oleh Ibnu Jarir Ath Thobari rahimahullah (Tafsir Ath Thobari, 21/6) dan menjadi pendapat mayoritas ulama, di antaranya Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma (Zaadul Masiir, 7/336-337).

4. Bulan Ramadhan adalah Salah Satu Waktu Dikabulkannya Do’a
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ”Sesungguhnya Allah membebaskan beberapa orang dari api neraka pada setiap hari di bulan Ramadhan,dan setiap muslim apabila dia memanjatkan do’a maka pasti dikabulkan.”(HR. Al Bazaar, dari Jabir bin ‘Abdillah. Al Haitsami dalam Majma’ Az Zawaid (10/149) mengatakan bahwa perowinya tsiqoh (terpercaya). Lihat Jaami’ul Ahadits, 9/224.)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, “Tiga orang yang do’anya tidak tertolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan do’a orang yang dizholimi.” (HR. At Tirmidzi no. 3598. Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan)
An Nawawi rahimahullah menjelaskan, “Hadits ini menunjukkan bahwa disunnahkan bagi orang yang berpuasa untuk berdo’a dari awal ia berpuasa hingga akhirnya karena ia dinamakan orang yang berpuasa ketika itu.” An Nawawi rahimahullah mengatakan pula, “Disunnahkan bagi orang yang berpuasa ketika ia dalam keadaan berpuasa untuk berdo’a demi keperluan akhirat dan dunianya, juga pada perkara yang ia sukai serta jangan lupa pula untuk mendoakan kaum muslimin lainnya.” (Al Majmu’, 6/375)

Sumber: Artikel www.muslim.or.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Chat