Minggu, 15 Mei 2011

Konflik di Libya

Konflik di Libya dimulai sekitar Februari 2011, tetapi asal masalah ini sudah bermulai sejak lama. Sejarah singkat, Libya merupakan salah satu koloni dari berbagai macam kerajaan, seperti Yunani, Romawi, Arab, Ottoman, dan akhirnya Itali. Ketika axis kalah dalam Perang Dunia II, Itali kehilangan kendali atas Libya. Libya kemudian membentuk sebuah negara monarki dengan rajanya Raja Idris. Kerajaan ini bertahan selama 18 tahun sampai Muammar al-Gaddafi mengudeta Raja Idris.
Sejak 1969, Libya berada dibawah kepemimpinan Gaddafi. Gaddafi memimpin Libya dengan sangat keras. Gaddafi menanamkan rasa takut kepada penduduk Libya dengan menghukum mereka yg melawan Gaddafi dan menayangkannya pada televisi nasional.
Revolusi di Libya berawal ketika pemuda Libya mendengar tentang negara-negara dengan posisi yang sama melawan pemimpin ‘masa panjang’ mereka. Ini membuat pemuda Libya memulai protes melawan Gaddafi. Gaddafi mencoba menekan protes dengan menggunakan kekuatan militer. Dalam satu minggu, berita protes sudah menyebar ke seluruh negeri. Gaddafi terus mencoba menekan protes dengan menggunakan sensor dan memutus komunikasi. Selain itu, kekuatan militer tetap digunakan untuk terus menekan gerakan revolusi. Para pemberontak membentuk Transitional National Council yang berbasis di Benghazi.
Kondisi Libya sekarang sangat buruk. Berbagai macam usaha sudah dilakukan untuk menghentikan konflik bersenjata ini. Dimulai dari membekukan asset Gaddafi, mengadakan no-fly zone di Libya, sampai ceasefire. Belum ditemukan kesepakatan antara Gaddafi dan Transitional National Council. TNC ingin Gaddafi keluar dari Libya dan turun dari kepemimpinan sehingga Libya bisa membentuk sebuah negara demokratis, tetapi Gaddafi tidak ingin melakukan itu. Banyak negra yg memiliki loyalitas terhadap Gaddafi dan akan menderita jika Gaddafi turun dari tahtanya. [DR]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Chat